Kamis, 15 Maret 2012

Yakin yang tidak Yakin (for E-Camp batch 61)

"Yakin yang tidak Yakin"
ya, inilah mungkin yang sedang saya rasaakan akhir-akhir ini, sampai saat saya mengetik pagi ini.  Saya yakin sekali bahwa saya dapat menggapai impian-impian saya, dengan segala impian-impian kecil yang nantinya akan menuju pada visi utama saya yaitu "merubah dunia menjadi lebih baik".  impian ini butuh kerja keras, harganya sangat mahal, dan butuh komitmen dan kedisiplinan dari diri saya...
Memasuki 2012, saya kembali di ingatkan akan mimpi-mimpi masa kecil saya untuk membantu banyak orang, mampu memberikan perubahan yang positif pada dunia, dan mampu mengajak semua orang untuk melakukan hal-hal yang mampu merubah dunia menjadi lebih baik.  Banyak komunitas saya masuki, banyak buku saya lahap dengan asumsi bahwa saya dapat mempelajari trial error dari pengalaman orang.  Seminar-seminar saya ikuti, sharing dengan banyak orang saya lakoni, berbagai pemikiran saya asah, dan yang terbaru yang akan saya lakukan hari ini adalah E-Camp Batch 61 di Cipanas, Jawa Barat.  Dengan bimbingan langsung dari mas Jaya Setiabudi, saya memiliki pengharapan sepulang dari acara ini saya memiliki keyakinan yang teguh.  Bukan hanya yakin yang tidak yakin, tidak lagi membaca buku tapi mempraktekkan buku, sharing dengan lebih banyak lagi orang, dan yang paling utama adalah memilih satu jenis usaha untuk fokus sefokus-fokusnya.
Keyakinan yang saya miliki, yang saya anggap kuat, ternyata masih di imbangi dengan logika kiri bahwa saya masih memiliki kewajiban yang harus saya lakukan, yang harus saya penuhi, yang sangat terbantu saya akui melalui aktifitas bekerja saya.  Tapi kata teman seperjuangan e-camp saya hari ini yang datang dari Samarinda "Hady" kemungkinan itu berarti belum full yakin, karenanya saya memberi judul tulisan ini dengan "yakin yang tidak yakin".
Ada sesuatu yang aneh yang terjadi malahan yang datang dari luar.  Istri tercinta saya sangat yakin dan meminta saya fokus memilih dan menjalankan 1 usaha, mamih percaya bahwa saya mampu melakukannya, mamih mengingatkan untuk bekerja lebih keras lagi dalam usaha tersebut, disiplin lebih keras lagi, bahkan dengan pengertiannya luar biasa sekali istri tercintaku mengingatkan bahwa akan ada waktu yang dikorbankan, namun 1-2 tahun semua itu akan terbalas indah.  Teman dan sahabatku pun memiliki keyakinan yang beda namun sama arti, ia menyebutkan bahwa sebelum hari ini saya ibarat ulat yang sedang mengumpulkan energi, banyak istirahat, mengosongkan pikiran, mengisi hari-hari dengan ilmu dari buku-buku rekomendasi, dan memperbanyak networking.  Lalu di E-Camp saya akan menjadi sebuah kepompong, yang akan berhibernasi dan mempersiapkan sebuah metamorfosis untuk menjadi kupu-kupu, yaitu saat selesai e-camp.  Namun ia kembali mengingatkan bahwa kupu-kupu pun memiliki banyak varian, dan kembali pilihan ada di tangan saya akan menjadi kupu-kupu seperti apa, apakah akan menjadi yang indah dan besar atau yang biasa-biasa saja.  Dan aku memilih untuk menjadi yang indah dan besar.  Satu lagi yang membuat aku bersemangat adalah temanku Hady yang bilang "jangan-jangan sedikit dipoles d E-Camp saya akan menjadi langsung bagus dalam menjadi entrepreneur".  
Keyakinan-keyakinan mereka itu membuatku lebih bersemangat, yang bukan hanya melalui kata-kata tapi juga dengan Action... Mudah-mudahan E-Camp benar-benar menjadi fase metamorfosis aku untuk selalu Action and Make it Happen...
Hari ini saya kosongkan galon bukan lagi gelas, siap menerima banyak ilmu aplikasi-aplikasi yang nyata dan mudah-mudahan dapat membantu pencapaian visi utama saya...

Selasa, 13 Maret 2012

Posisikan dengan Tepat 1 Menitmu

"SEMANGAT" kata yang 1 ini sering diungkapkan oleh semua manusia yang saya temui atau bahkan yang tidak saya temui diluar sana.   Hanya kadangkala kata ini lebih mudah diucapkan daripada di rasakan, mengapa saya bilang dirasakan, karena semangat ini adalah bentuk energi yang tersimpan didalam diri kita yang bisa kita tularkan kepada lingkungan luar.  Dan ini hanya bisa dirasakan, tidak bisa dilihat dan didengar.

Namun kenapa kata ini lebih mudah diucapkan namun sulit di rasakan?

Kemungkinan yang paling besar adalah dikarenakan, kata ini diharapkan oleh sebagian orang untuk dapat merubah energi yang terdapat didalam dirinya menjadi suatu kekuatan atau daya yang akan membuatnya bergerak dan "Action"

Perlu diakui bahwa setiap orang mengalami ini, termasuk diri saya sendiri, dan pada kenyataannya betapa mudah menyemangati orang lain namun sulit menyemangati diri sendiri.  Hal ini terjadi karena kadangkala pengakuan atas eksistensi seseorang dapat secara tidak langsung mempengaruhi kondisi bawah sadar orang tersebut untuk merasakan bahwa langkah yang diambilnya sudah tepat, sehingga memunculkan energi booster yang baik dan membuatnya terus bergerak.  Hal inilah yang perlu dilatih oleh kita semua dalam mengucapkan kata "semangat", bukan hanya mudah diucapkan tapi harus dirasakan, kalo istilah "aktris" mungkin penghayatan.

Setiap manusia dapat saya pastikan memerlukan semangat dalam menjalankan sesuatu, tanpa semangat yang ada hanya angan-angan belaka, impian kosong, dan bahkan dapat membuat kondisi tubuh kita benar-benar lemah.  Untuk memunculkan semangat ini pun setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda, tidak hanya berdasarkan karakter, tapi juga berdasarkan kondisi kebutuhan yang terjadi saat itu. Mungkin beberapa cara orang membangkitkan semangat berdasarkan pengamatan saya adalah sebagai berikut:

1. Afirmasi positif yang diucapkan dengan penuh keyakinan
2. Motivasi dari orang-orang yang dijadikan inspirasi bagi dirinya
3. Nasihat-nasihat dari guru, mentor, atau orang-orang yang dipercayanya
4. Melihat suatu kejadian yang menggugahnya
5. Membayangkan sesuatu yang buruk yang terjadi apabila berhenti 
6. Membayangkan reward yang akan diterimanya kemudian hari
7. Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta
8. Mengkondisikan sesuatu sebagai hal yang urgent
9. Keadaan terpaksa yang membuatnya tidak ada pilihan

Berbagai cara diatas mungkin sudah kita lakukan selama ini untuk mendapatkan energy booster yang luar biasa, yang kita rasakan dalam bentuk yang dinamakan semangat.  Semangat ini pun berbanding lurus dengan impian yang kita ciptakan, kadang kehilangan semangat 1 menit sama dengan kehilangan impian seumur hidup.  Kadangkala saat yang kita butuhkan adalah semangat yang membuat kita 1 menit kedepan mencapai impian kita, ternyata kita berhenti begitu saja.  

Waktu memang menjadikan hidup kita sebagai suatu rahasia yang sulit untuk diungkap, namun waktu dapat kita jadikan pula sebagai suatu momen yang tidak bisa kita tinggalkan meski hanya 1 menit.  Namun hal ini tidak berarti bahwa kita harus terus-menerus tanpa henti melakukan sesuatu tanpa mengukur kemampuan kita.  Kemampuan seorang manusia memang tidak terbatas, namun ada saatnya istirahat dan diam sejenak lah yang kita butuhkan.  Yang paling penting adalah istirahat tersebut tidak berarti kita juga mengistirahatkan semangat kita.  
Rasa Semangat tersebut harus tetap terpelihara, kondisikan diri kita sebagai sesuatu yang memiliki terus keyakinan, dengan begitu kita mampu menjaga semangat kita tetap bertumbuh.  Tubuh kita mungkin beristirahat, tapi tidak semangat kita.  Saat kita merasa kehilangan semangat, ya beristirahatlah, kumpulkan energy baik secara fisik maupun mental, baik secara sadar maupun menumbuhkannya di alam bawah sadar.  Jangan sampai kondisi yang paling bahaya, yaitu saat mental kita tidak mampu terjaga, yang pada akhirnya menjadi mental block dalam kita melangkah.

Nah.... setelah fase istirahat itulah tugas kita meneruskan pertumbuhan semangat kita, gunakan pertumbuhan semangat saat kita istirahat sebagai pengganda action kita... Setelah fase istirahat tersebut berlalu, kembali "Posisikan dengan Tepat 1 Menitmu".  posisikan setiap 1 menit action yang hilang dengan action bertubi-tubi, manfaatkan momentum penggandaan semangat...  Kadangkala memang hal-hal yang saya sebut diatas kita butuhkan untuk mengembalikan semangat kita, namun kekuatan dan cara paling baik untuk mengembalikan semangat kita adalah dengan menghilangkan mental block kita, dan hanya kita sendirilah yang memiliki kuasa untuk menghilangkannya, mungkin faktor eksternal dapat membantu, hanya membantu... itupun hanya akan terjadi saat diri kita membiarkan faktor tersebut masuk dalam pikiran bawah sadar kita...

Selamat membakar semangat, terus bertumbuh meski dalam fase interval ataupun hibernasi, sehingga saat kita terbangun kobaran tersebut tidak lenyap begitu saja.

"Believe What U Love, Not Love What U Believe"